Menggunakan furnitur yang tepat dapat meningkatkan keselarasan antara dinding dan lantai yang telah dipasang dalam properti Anda. Selain memikirkan fungsi dan jenis furnitur yang dibutuhkan, Anda perlu juga memikirkan bahan maupun pelapis yang akan digunakan di mebel tersebut. Sebagai salah satu material favorit di dunia desain interior, Melamine-Faced MDF (MFM) hadir dengan berbagai variasi warna dan tekstur yang dapat melengkapi gaya desain interior Anda.
Berikut 5 gaya desain interior populer yang cocok untuk menggunakan MFM sebagai bahan dasar furnitur, pelapis dinding, maupun pelapis lantainya.
Modern Minimalis
Desain interior minimalis menekankan pentingnya fungsi dari setiap komponen yang ada dalam suatu ruang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap furnitur maupun dekorasi yang ada di dalam ruang dapat dimanfaatkan secara maksimal sampai akhir masa pakainya. Dengan variasi warnanya yang beragam, MFM dapat dengan mudah berbaur dengan konsep interior modern minimalis. Warna netral seperti putih, abu-abu, hitam, dan coklat cocok digunakan untuk menciptakan tampilan minimalis yang elegan.
Skandinavia
Konsep gaya Skandinavia muncul karena rumah-rumah di negara-negara Nordik yang tidak mudah mendapatkan cahaya matahari alami untuk menghangatkan rumah mereka. Inilah sebabnya mereka menggunakan jendela tanpa tirai di dinding bahkan atap rumah mereka untuk memaksimalkan jumlah cahaya yang masuk. Penganut gaya interior Skandinavia kerap menggunakan warna yang lembut seperti abu-abu atau krem untuk menetralkan jumlah sinar matahari yang masuk. Gaya ini cocok dipadukan dengan MFM bertekstur kayu atau berwarna netral lainnya untuk melengkapi suasana tenang gaya ini.
Industrial
Gaya interior industrial terinspirasi dari pabrik industri abad ke-19 yang menggunakan elemen logam, kayu kasar, dan beton sebagai focal point dari desainnya. Gaya ini berusaha untuk menonjolkan sisi alamiah dari berbagai elemen yang menyusun bangunannya sehingga sebagian besar bagian bangunan akan dibiarkan tidak terpoles. Desain lapisan melamin pada MFM yang beragam cocok untuk dipadukan dengan gaya interior ini. Desain milik PT Sumatera Prima Fibreboard, misalnya, terdiri atas warna solid, kayu, kain, batu, maupun logam sehingga papan MFM dapat disesuaikan dengan tema keseluruhan dari interior industrial Anda.
Kontemporer
Sesuai dengan namanya, gaya desain kontemporer adalah satu-satunya gaya desain yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tren yang berlaku pada masa atau waktu tertentu. Gaya interior ini umumnya berfokus pada aspek dekoratif ruangan dan menggunakan warna-warna yang saturated (misalnya, merah atau biru gelap) atau netral (seperti putih, abu-abu, dan hitam) sehingga tidak mencolok mata. Dalam beberapa kasus, desain kontemporer juga memadukan aspek organik yang ditambah dengan aksen metal atau kaca untuk memperindah suasana ruang. Papan MFM dapat menjadi aspek netral dari gaya ini dengan menonjolkan dekorasi yang dipajang dalam ruangan. MFM juga dapat dijadikan furnitur berbentuk unik yang memikat mata dalam ruangan dengan gaya ini.
Japandi
Gaya Japandi merupakan paduan antara estetika Jepang dan Skandinavia untuk menghasilkan ruang yang tenang dan harmonis. Gaya ini menggunakan berbagai furnitur kayu alami, bahan-bahan natural, dan padanan warna yang netral untuk menciptakan ketenangan dalam ruangan. Gaya Japandi memanfaatkan cahaya matahari alami ke dalam desain ruangannya dan menggunakan hanya beberapa benda dekoratif seperti vas dan gelas berwarna netral untuk melengkapi kesan minimalisnya. Untuk itu, MFM dengan warna dan tekstur lembut cocok untuk dipadukan dengan gaya interior ini.
Itulah lima gaya interior populer yang dapat menggunakan MFM sebagai bahan untuk furnitur maupun dekorasinya. Dengan ketahanannya, kemudahan perawatannya, dan estetika yang variatif, Melamine-Faced MDF memungkinkan Anda untuk menciptakan interior yang indah, fungsional, dan tahan lama. Pastikan Anda menggunakan MFM berkualitas tinggi dengan lapisan melamin yang tahan lama seperti milik PT Sumatera Prima Fibreboard (www.spf.co.id).
Commentaires