top of page
Agnes Gianni

Flexible Packaging vs Rigid Packaging: Mana yang Cocok untuk Kebutuhan Anda

Bahan kemasan produk terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yakni flexible packaging dan rigid packaging. Masing-masing tipe memiliki sejumlah cirikhas yang dapat memenuhi kebutuhan Anda. 


Lantas, bagaimana caranya Anda bisa mengetahui jenis kemasan yang cocok untuk kebutuhan Anda? Simak selengkapnya di bawah ini. 


Flexible packaging untuk kopi

Apa itu Flexible Packaging dan Rigid Packaging?

Flexible packaging atau kemasan fleksibel merupakan segala bentuk kemasan yang terbuat dari bahan yang ringan, mudah dibentuk, dan mudah untuk didapatkan. Sebagian besar flexible packaging terbuat dari kertas, plastik, kertas perak, karton, serta bahan fleksibel lainnya. Bahan-bahan yang membentuk flexible packaging dapat dibentuk, dicetak, dan disesuaikan dengan kebutuhan produk maupun desain kemasan Anda. Kemasan fleksibel banyak digunakan untuk mengemas makanan, kosmetik, obat-obatan, bahan-bahan beku, bahkan sticker label pada botol. 


Sebaliknya, rigid packaging mengacu pada segala jenis kemasan yang terbuat dari bahan-bahan yang keras, tebal, dan sulit untuk dibentuk. Kaca dan kaleng baja merupakan beberapa jenis bahan yang kerap digunakan dalam rigid packaging. Jenis kemasan ini kerap ditemukan sebagai pengemas produk fermentasi, saus makanan, produk-produk cair, serta produk-produk berbentuk krim. 


Rigid packaging berupa toples kaca untuk bahan fermentasi

Mana yang Cocok untuk Kebutuhan Anda?

Sebelum merancang desain kemasan dan menentukan bahan yang cocok untuk mengemas produk Anda, Anda harus mengetahui setiap pro dan kontra yang muncul ketika memilih satu jenis kemasan dibanding yang lainnya. 


  • Biaya. Secara umum, biaya produksi, penyimpanan, serta pengiriman untuk flexible packaging akan jauh lebih murah daripada rigid packaging. Bahan-bahan flexible packaging yang ringan memudahkan perusahaan untuk memproduksinya secara massal, memindahkannya dalam jumlah besar, dan menyimpannya di satu tempat yang sama. Baik dalam bentuk bahan setengah jadi (gulungan film) maupun dalam bentuk kemasan produk, kemasan dari bahan fleksibel umumnya tidak memerlukan banyak ruang penyimpanan. 


  • Daya Tahan. Kedua jenis kemasan memiliki daya tahan tinggi serta sifat penghalang yang baik. Jika Anda memerlukan penyimpanan produk dalam waktu lama dan kemasan yang dapat digunakan kembali, flexible packaging dapat menjadi pilihan yang tepat, terutama untuk makanan beku. Sementara itu, jika yang Anda butuhkan adalah perlindungan ekstra terhadap perubahan cuaca dan kerusakan fisik, rigid packaging bisa menjadi bahan yang ideal. 


  • Branding. Kemasan merupakan alat pemasaran praktis untuk produk manapun sehingga branding menjadi komponen penting dalam proses pemasarannya. Sifat transparan dan fleksibel pada kemasan fleksibel dapat menghasilkan kemasan berbentuk unik maupun cetakan digital yang tajam. Sementara itu, bahan rigid packaging yang lebih kokoh dapat menjadi branding produk yang kuat.


  • Keserbagunaan. Meskipun membutuhkan lebih banyak ruang, rigid packaging cenderung lebih awet dan mampu menjaga integritas produk untuk waktu yang lebih lama. Sementara itu, kemasan fleksibel digemari karena mudah untuk dikemas ulang dan digunakan untuk memperpanjang usia produk.



Itulah perbandingan karakteristik dan aplikasi dari flexible packaging dan rigid packaging untuk kebutuhan kemasan produk Anda. Jika Anda tertarik untuk menggunakan flexible packaging sebagai bahan dari kemasan produk Anda, hubungi PT Argha Karya Prima Industry Tbk (https://arghakarya.com) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page