top of page

Flexible Packaging dan Makanan Beku: Keunggulan dan Kekurangannya

Writer's picture: AdministratorAdministrator

Melindungi produk-produk beku tak melulu soal menjaga temperatur produk agar tetap konsisten. Kemasan yang membungkus makanan ini harus dapat mencegah makanan agar tidak mengalami freezing injury atau kerusakan lainnya.


Banyak produsen makanan beku yang menjatuhkan pilihan mereka pada flexible packaging untuk membungkus produk-produk mereka. Bahan yang fleksibel namun tahan lama ini dinilai ideal untuk membungkus berbagai jenis makanan beku untuk waktu yang lama.


Lantas, apa saja keunggulan dari flexible packaging untuk makanan beku? Adakah kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan bahan ini sebagai kemasan? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini. 


Berbagai jenis makanan beku yang dibungkus menggunakan flexible packaging

qwartm / Freepik


Keunggulan Flexible Packaging pada Makanan Beku


  • Perlindungan Optimal. Flexible packaging melindungi makanan beku dari paparan udara, kelembapan, dan cahaya UV yang dapat merusak kualitas produk. Teknologi lapisan pelindung yang digunakan dalam kemasan ini membantu menjaga makanan tetap segar lebih lama.


  • Ringan dan Hemat Ruang. Dibandingkan kemasan rigid seperti kotak karton atau wadah kaca, flexible packaging jauh lebih ringan dan hemat tempat. Baik dalam bentuk gulungan maupun dalam kemasan yang sudah jadi, flexible packaging mempermudah penyimpanan produk sekaligus mengurangi biaya pengiriman.


  • Desain Menarik. Dalam beberapa kasus, flexible packaging yang terbuat dari termoplastik seperti BOPP dapat dibubuhkan dengan tinta untuk menghasilkan kemasan yang menarik. Bahan ini dapat mempertahankan bentuk desain visual untuk membangun branding yang mencolok untuk produk Anda.


  • Porsi yang Pas. Flexible packaging dapat dipotong-potong dan disesuaikan dengan berat bersih dari produk yang hendak dijual. Jenis kemasan ini dapat memberikan porsi yang pas untuk langsung dikonsumsi oleh konsumen maupun untuk disimpan dan dikonsumsi kemudian hari. 



Kekurangan Flexible Packaging pada Makanan Beku


  • Tidak Kokoh. Berbeda dengan kemasan rigid yang keras, flexible packaging kurang tahan terhadap benturan atau tekanan berat. Jika tidak diantisipasi dengan baik, produk Anda berpotensi mengalami kerusakan fisik selama proses transportasi dan penyimpanan di gudang. 


  • Keterbatasan Proteksi Fisik. Untuk produk yang memerlukan perlindungan ekstra dari tekanan atau goresan, flexible packaging mungkin tidak memadai tanpa pengemasan tambahan seperti kantor luar. 


  • Biaya Awal Produksi yang Tinggi. Meskipun ekonomis dalam jangka panjang, pembuatan flexible packaging dengan fitur khusus seperti zipper atau coating akan memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi dari biasanya. 


Berbagai jenis makanan beku, seperti jagung, kacang panjang, raspberry, blackberry, wortel, dan brokoli

Photo by Freepik


Flexible packaging adalah pilihan unggul untuk makanan beku berkat kemampuannya untuk melindungi produk, memberikan kenyamanan, dan meningkatkan daya tarik visual dari produk-produk. Perkembangan teknologi dan inovasi berkelanjutan berpotensi untuk mengembangkan flexible packaging agar jadi solusi kemasan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.


Konsultasikan kebutuhan Anda dengan tim PT Argha Karya Prima Industry Tbk (https://arghakarya.com) dan dapatkan tipe flexible packaging yang paling cocok untuk produk Anda. 


Comments


bottom of page