Logo berbentuk segitiga yang ada di bawah botol minum kemasan mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Logo ini biasanya di temani dengan angka dan serangkaian huruf yang menjelaskan bahan yang membuat botol tersebut. Bahan yang dikenal dengan polyethylene terephthalate (PET) tak hanya dapat kita temukan di botol minum kemasan saja, melainkan beberapa jenis kemasan lainnya juga.
Film PET sendiri pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1950. Keping-keping polyethylene terephthalate dikeringkan, dilelehkan, ekstrusi, casting, dan ditarik dengan mesin hingga terbentuk sebuah roll film besar untuk . Istilah “biaxially-oriented” pada produk BOPET mengacu pada cara film ini ditarik ke dua arah berlawanan untuk meningkatkan fleksibilitasnya. Proses ini juga membantu film agar lebih kuat dan dapat menjaga produk tetap aman selama proses pemindahan, distribusi, dan penjualan.
Film ini juga terbuat dari bahan yang mudah untuk dicetak bebagai jenis desain, baik yang sederhana maupun yang memiliki variasi bentuk dan warna. Selain itu, kemasan yang terbuat dari bahan PET lebih mudah untuk didaur ulang dibandingkan dengan bahan lainnya. Kemasan PET bekas dapat dimanfaatkan menjadi tas daur ulang, dekorasi rumah, maupun ecobrick untuk proyek konstruksi yang ingin Anda lakukan.
Fleksibilitas film PET membuatnya multifungsi dan mudah untuk dibentuk ke dalam berbagai jenis kemasan. Berikut lima kemasan yang sering kita lihat namun belum tentu tahu terbuat dari film PET:
Sampul dan Pembungkus Buku: Ketika membeli buku di toko buku, kita harus terlebih dahulu membuka kemasan plastik yang melindunginya. Plastik yang biasanya terbuat dari bahan PET karena harganya yang terjangkau dan kemampuannya untuk menjaga agar buku tidak mudah tergores, tidak mudah jamuran, dan terlindungi dari kotoran dan debu.
Kemasan Blister: Beberapa mainan anak, perkakas, dan kelengkapan pertukangan biasanya dikemas dengan lapisan plastik keras dan transparan yang hanya bisa dibuka dengan gunting. Kemungkinan besar lapisan plastik ini terbuat dari film PET. Kemasan blister sendiri mengacu pada padanan plastik yang mengikuti bentuk produk yang ditempelkan pada selembar karton maupun kemasan obat-obatan berbentuk tablet dan kapsul.
Jendela pada Kemasan: Jika kamu membeli makanan ringan dan melihat sebuah plastik trasparan yang memperlihatkan isi kemasannya, itu merupakan film PET. Meski digabung dengan bahan lain sekalipun, film PET tetap dapat menjaga keamanan produk agar tidak mudah terpapar udara luar.
Resealable Pouch: Kemasan yang berbentuk semi-persegi panjang dengan ujung yang dapat dibuka dan direkatkan kembali terbuat dari bahan PET. Baik bahan kemasannya maupun lapisan paling luar dari kemasan suatu barang, film PET menawarkan perlindungan yang mudah dan terjangkau tanpa perlu mengorbankan kualias kemasan Anda.
Metalized Film: Saat kamu pertama kali membuka kemasan makanan ringan dan melihat dalamnya yang berwarna perak mengkilap, itu merupakan metalized film yang ternyata juga terbuat dari bahan PET. Lapisan mengkilap ini dipadukan dengan lapisan tipis aluminium untuk membuatnya menyerupai logam. Lapisan inilah yang menjadi penghalang cahaya dan kelembaban, sehingga camilan favorit Anda tetap segar dan renyah saat sampai di tangan konsumen.
Itulah lima kemasan produk yang mungkin Anda tidak tahu terbuat dari film PET. Memilih bahan kemasan dengan ketahanan tinggi dapat menjaga agar produk Anda tetap segar, bebas debu dan kotoran, serta aman senantiasa. Tak hanya itu, bahan kemasan sebaiknya juga mudah untuk dibentuk dan dicetak agar dapat menggambarkan produk secara akurat.
Untuk itu, penting bagi para produsen untuk menggunakan film PET yang berkualitas tinggi dan diproduksi secara higienis. Jika Anda ingin menciptakan kemasan produk yang tahan lama dan terbuat dari bahan yang mudah didaur ulang, segera hubungi PT Argha Karya Prima Industry Tbk (https://arghakarya.com).
Comments